Penulis: Sadaika Nursadiq Mahasiswa jurusan Informatika Universitas Muhamadiyah Malang.
Kenapa Bahasa Inggris itu Penting…???
Sejarah bahasa Inggris bermula dari invasi Anglia-Sachsen ke pulau Britania pada sekitar 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman.
Bahasa inggris sendiri resmi menjadi bahasa International pada abad ke-18, yang disebabkan oleh kekuasaan kerajaan Inggris dan sebagainya.
Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-80 dengan nilai 468 dalam kemampuan berbahasa Inggris. Dengan nilai dan peringkat seperti itu memberi status “kemampuan rendah”.Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan negara tetangga kita Malaysia yang menduduki peringkat ke-26 dengan nilai 566.
Peringkat yang cukup rendah,seharusnya membuat kita mulai merenungkan bagaimana cara meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia. Bahasa Inggris kini tidak hanya menjadi kebutuhan untuk berinteraksi dengan warga asing, tetapi juga menjadi kunci untuk mengakses berbagai informasi global, teknologi, dan peluang kerja internasional.
Perbedaan yang cukup mencolok antara Indonesia dan Malaysia dalam kemampuan berbahasa Inggris mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sistem pendidikan, kebiasaan masyarakat, hingga penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Di Malaysia, misalnya, bahasa Inggris digunakan secara lebih luas sebagai bahasa kedua. Hal ini memungkinkan masyarakatnya untuk lebih terbiasa berkomunikasi dalam bahasa tersebut sejak usia dini.
Indonesia, di sisi lain, masih menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Salah satunya adalah kurangnya praktik langsung. Banyak siswa yang hanya mempelajari teori bahasa Inggris di sekolah tanpa diberikan ruang untuk mempraktikannya secara aktif.
Selain itu, faktor akses terhadap media berbahasa Inggris, seperti buku, film, atau program belajar daring, juga masih menjadi kendala, terutama di daerah-daerah terpencil.
Untuk memperbaiki kondisi ini, pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama. Pemerintah dapat memulainya dengan memperkuat pelatihan bahasa Inggris bagi guru dan menyediakan kurikulum yang lebih interaktif. Institusi pendidikan bisa menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa untuk berbicara dalam bahasa Inggris, seperti melalui kegiatan debat, klub bahasa, atau program pertukaran pelajar.
Sementara itu, masyarakat juga bisa berperan dengan memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi belajar bahasa Inggris, untuk membiasakan diri menggunakan bahasa ini.
Pada akhirnya, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bukan hanya tentang mengejar prestasi, tetapi juga tentang membuka peluang yang lebih luas untuk individu dan bangsa. Dengan usaha bersama, bukan tidak mungkin kita bisa mengejar ketertinggalan dan menjadikan bahasa Inggris sebagai alat untuk bersaing di kancah internasional.
Komentar